Tinggal Sendiri : Kunci Biar Mental Tetap Sehat Menghadapi Keluarga Toxic?!

Tinggal Sendiri : Kunci Biar Mental Tetap Sehat Menghadapi Keluarga Toxic?!

Kalau kamu terbiasa hidup di rumah yang ramai, tinggal sendirian dapat menjadi masalah di awal.  Bahkan, sangat normal apabila muncul rasa tegang atau stres ketika tinggal sendiri.

Hal itu karena penelitian menunjukkan bahwa secara umum orang yang tinggal sendiri lebih rentan mengalami kesepian hingga gangguan mental seperti depresi ataupun cemas berlebih. 


Namun di sisi lain, tinggal sendiri justru dapat menjadi salah satu cara yang bisa bermanfaat bagi sebagian orang yang memiliki lingkungan keluarga toxic.

 

“Tinggal terpisah mungkin dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan ketika memang situasi di rumah sangat membuat diri merasa tidak nyaman. Hal ini mungkin dapat mengurangi intensitas interaksi yang berpotensi terjadinya konflik terus menerus. Selain itu, tinggal sendiri dapat menjadi momen refleksi dan semakin mengenali diri sendiri.

Dengan tinggal sendiri, kemandirian seseorang dalam beberapa hal juga dapat meningkat. Individu pun dapat lebih bebas dalam kewenangan untuk mengambil keputusan, mengatur aktivitas dan ruang gerak sendiri. Namun begitu, tinggal sendiri belum bisa dikatakan sebagai solusi utama yang terbaik. 

Hal itu karena kondisi nya dapat berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lain.” - Ivon Hartato, M. Psi., Psikolog

 

Oleh karena itu, kamu bisa coba sesuaikan kondisi kamu dengan beberapa alternatif lain selain tinggal terpisah dengan keluarga toxic seperti tips berikut ini : 

  • Membatasi kontak dengan anggota keluarga
  • Tidak berpartisipasi dalam situasi yang tidak kondusif
  • Menghindari topik yang bisa menyebabkan pertengkaran
  • Menjaga percakapan tetap ringan dan santai
  • Mengakhiri percakapan yang sudah tidak kondusif
  • Menyimpan hal-hal yang tidak perlu untuk diceritakan daripada informasi tersebut malah dijadikan alat untuk memanipulasi kamu

 

"Selain itu, kamu bisa juga mencoba mengomunikasikan boundaries yang sehat untuk mengurangi hal-hal yang dapat memicu konflik. Kedua, membangun respon diri yang lebih tenang dalam menghadapi situasi-situasi tersebut. Terakhir, mencari pihak lain yang netral yang bisa membimbing kamu selagi masih tinggal bersama keluarga yang toxic." - Ivon Hartato, M. Psi., Psikolog

 

Kalau kamu merasa butuh tempat bercerita untuk masalahmu atau butuh bantuan untuk membantumu, kamu bisa konseling dengan psikolog Klee loh! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk potongan harga sebesar 50%!

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.