Quarter Life Crisis Bukan Terjadi di Usia 25 Tahun?
Kleezen pasti udah ga asing dengan fenomena Quarter Life Crisis kan? Orang yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC) biasanya mengalami kekhawatiran berlebih, kehilangan arah, bahkan frustasi karena merasa dirinya belum melakukan segala sesuatu dengan cukup baik sehingga merasa takut akan masa depan juga. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial. Tak jarang pula seseorang menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari lingkungan sosialnya.
Sebenarnya Quarter Life Crisis (QLC) adalah hal yang umum terjadi apalagi di usia seperempat abad ketika beban dan kebutuhan hidup pun bertambah. Sebuah survei yang dilakukan LinkedIn, 75 persen orang berusia 25-33 tahun mengaku pernah mengalami Quarter Life Crisis (QLC).
Akan tetapi, muncul pertanyaan kenapa makin kesini orang di usia 17an udah mulai merasa bahwa mereka mengalami Quarter Life Crisis? Apakah itu karena adanya pergeseran usia onset QLC akibat usia hidup orang yang sekarang udah bukan 100 tahun juga?
Kira-kira hal itu benar apa enggak ya?
"Sebenarnya rata-rata quarter life crisis itu di umur 20-an sampai awal 30-an. Tapi mungkin bisa terjadi di umur 17 jika di usia tersebut karena orang mulai memasuki dunia nyata/dewasa yang berhubungan dengan karir, hubungan personal, dan finansial sehingga merasa takut, bingung, khawatir tentang apa yang akan dilakukan kedepannya untuk hidupnya. Mungkin juga di usia muda mereka bingung/ambigu mengenai apakah mereka sudah dewasa atau belum. Diharapkan sudah dewasa tapi juga belum diberikan tanggung jawab sebesar orang dewasa. Misal: belum boleh mengambil keputusan besar dalam hidup, tapi sudah diharapkan sedewasa orang di atas 20-an." - Naomi Ernawati, M. Psi., Psikolog
Apakah sebenarnya yang dialami bukan Quarter Life Crisis?
"Mungkin juga bukan. Saat usia 17 tahun sebetulnya individu sedang berada dalam tahap mencari identitas diri mereka dan memang ada krisis yang wajar mereka lalui untuk bisa menemukan identitas diri mereka." - Debora Basaria, M. Psi., Psikolog
"Kalau dalam teori perkembangan Erik Erikson, ada tahap perkembangan yang harus dilalui oleh remaja yaitu identity vs. Identity confusion dimana remaja dalam tahap mencari jati dirinya. Jadi kalau ditanya apakah remaja mengalami QLC, menurut saya sebenarnya mereka lebih mungkin mengalami identity crisis. Dalam teori James E.Marcia juga disebutkan tentang teori pembentukan status identitas yang biasanya berkaitan dan dipengaruhi juga oleh budaya dan agama." - Grace Indrawati, M. Psi., Psikolog
"Adanya tekanan, stress, serta perkembangan sosial media yang pesat sangat memungkinkan seseorang jadi membandingkan diri dengan orang lain sehingga ia merasa tidak bahagia, insecure, cemas akan masa depan, dan keluhan-keluhan lainnya yang mirip dengan quarter life crisis. Jadi sebenarnya memang harus kita liat dulu apakah mereka benar-benar mengalami QLC atau hanya stress biasa akibat tekanan lingkungan, diri sendiri atau sosial media sehingga akhirnya merasakan beberapa keluhan yang terlihat seperti gejala QLC yang padahal mungkin mirip saja atau belum tentu QLC." - Rena Masri, M. Psi., Psikolog
Adakah gangguan mental lain yang memiliki ciri yang sama dengan gejala org yg sedang mengalami Quarter Life Crisis?
"Mungkin bukan gangguan mental lain yang memiliki gejala yang sama dengan QLC tapi lebih tepatnya, individu dengan gangguan-gangguan mental yang lain (seperti depresi ringan atau gangguan kecemasan) bisa jadi juga merasakan beberapa keluhan yang ada di gejala QLC.
Seseorang yang punya banyak tekanan atau trauma-trauma masa lalu sehingga akhirnya dia merasa ga PD, merasa masa depannya ga cerah/ ga punya masa depan itu juga memunculkan keluhan-keluhan psikologis yang mirip dengan QLC. Namun sekali lagi, untuk benar-benar menilai apakah seseorang benar benar mengalami QLC atau hal lainnya, diperlukan pemeriksaan kasus-per kasus." - Rena Masri, M. Psi., Psikolog
Jadi harus gimana?
Kalau kamu berusia 17 tahun-an tapi sudah merasa mengalami ciri-ciri dari QLC lebih baik langsung aja yuk konsultasi ke tenaga profesional seperti psikolog supaya kamu bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan diri kamu sehingga nantinya kamu juga bisa tau cara menemukan jalan keluarnya yang akan dibantu oleh psikolog.
Kalau kamu merasa butuh tempat bercerita, kamu bisa loh bercerita dengan psikolog Klee! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk dapatkan potongan harga sebesar 50%!