Mengenal 'Gamophobia'

Mengenal 'Gamophobia'

“Bukannya aku tak mau peduli orang atau punya orang yang peduli aku. Hanya saja… aku takut.” - Doctor Stephen Strange 

 

Adakah di antara kamu yang relate dengan kata-kata dari Dr. Stephen Strange ini? atau mungkin kamu punya orang di sekitar kamu yang takut untuk mempunyai pasangan? 


Alasan rasa takut yang dirasakan Dr. Strange ini sebenarnya bisa bermacam-macam. Hal itu karena dalam film ia tidak membahasnya secara spesifik atau detail sehingga sulit juga untuk kita memastikan penyebabnya.


Namun, secara umum rasa takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya seringkali disebut sebagai fobia. Fobia bisa membuat penderitanya merasa cemas berlebihan. Ada berbagai jenis fobia, salah satunya adalah ketakutan untuk berkomitmen atau menikah. 

 

Dalam istilah medis, rasa takut berkomitmen dan menikah ini disebut dengan gamophobia

Berbeda dengan rasa takut biasa, rasa takut yang dialami seorang gamophobia bersifat jangka panjang dan berdampak langsung pada terganggunya kehidupan pribadinya, setidaknya selama 6 bulan atau lebih.


Meski penderita gamophobia sangat takut untuk berkomitmen, bukan berarti mereka enggan menjalin hubungan romantis dengan seseorang. Banyak juga dari mereka yang memilih untuk tetap berkencan dengan pasangannya tanpa ada rencana menikah. Sebagian lainnya lebih sering menjalani hubungan tanpa status. Bahkan, ada juga yang memilih untuk menjalani hidup dengan tetap melajang.

 

Biasanya penyebab fobia spesifik seperti Gamophobia adalah kombinasi dari beberapa hal, bukan hanya satu kejadian atau pemicu.

Namun, ada beberapa kejadian yang bisa menjadi beberapa pemicu gamophobia :

  • Sering melihat pertengkaran dan konflik orangtua.
  • Pernah berada di hubungan yang tidak sehat, seperti memiliki pasangan yang manipulatif atau mengalami kekerasan verbal dan fisik.
  • Pernah menjadi korban pelecehan seksual.
  • Tidak mendapatkan kebutuhan tertentu atau memiliki masalah relasi dengan orangtua sejak kecil.
  • Memiliki hubungan keluarga yang bermasalah atau rumit.
  • Trauma akan kegagalan hubungan masa lalu atau pengalaman masa kecil, seperti melihat hubungan orang tua yang buruk atau perceraian orangtua.

 

Oleh karena itu, sebagian besar orang yang gamophobia beranggapan bahwa pernikahan hanya akan menambah masalah baru yang tidak dapat diselesaikan dan mereka tidak ingin terjebak dalam suatu hubungan yang dinilai rumit.  


Maka dari itu juga, jika pasangan kamu memiliki kondisi ini, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri atau merasa insecure karena ia tidak kunjung mengajakmu ke hubungan yang lebih serius. Hal itu karena gamophobia adalah ketakutan yang datangnya dari dirinya sendiri dan telah terbentuk sejak lama sehingga belum tentu pasanganmu ragu pada dirimu atau merasa keberatan dengan sifat kamu secara personal.

 

Jika kamu adalah seorang gamophobia dan ingin mengatasi fobia ini, ada beberapa cara yang mungkin juga dapat membantu kamu lebih berani dalam berkomitmen dan mampu mengatasi fobia ini yaitu:

1. Refleksi Mendalam terhadap diri sendiri

Belajarlah lah untuk mengenali kemungkinan alasan mengapa komitmen atau pernikahan menjadi sebuah ketakutan yang besar dalam hidupmu. Setelah itu, pikirkanlah tentang apa yang sebenarnya kamu inginkan dan butuhkan dalam suatu hubungan untuk mengurangi rasa takut kamu dalam berkomitmen.

 

2. Komunikasikan rasa takut kamu

Jika kamu sedang menjalin hubungan, yang terpenting adalah memberi tahu pasanganmu sejak awal mengenai keadaanmu. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghindari ghosting dan menyakiti hati pasanganmu.

 

3. Buatlah rencana

Rencanakanlah kegiatan bersama pasangan pada seminggu, 2 minggu, atau sebulan sebelumnya, untuk menantang diri menjalani rencana itu.

 

4. Cobalah berjalan-jalan sambil melihat apartemen atau rumah 

Hal ini supaya kamu juga bisa membayangkan bagaimana rasanya membangun rumah tangga dengan pasanganmu.

 

5. Berkonsultasi dengan terapis

Psikolog atau psikiater dapat membantu menggali alasan mengapa kamu takut berkomitmen dan menemukan cara untuk mengatasinya. Misalnya, dengan memberikan konseling pasangan, psikoterapi, atau terapi perilaku kognitif.

 

Kalau kamu merasa diri kamu memerlukan bantuan psikolog, kamu bisa loh konseling atau menjalani terapi dengan psikolog Klee! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk dapatkan potongan harga sebesar 50%!

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.