Kok Aku Gini-Gini Aja Ya?

Kok Aku Gini-Gini Aja Ya?

“Kenapa sih semakin banyak orang yang ngerasa hidupnya gini-gini aja dibanding orang lain, faktor sosmed kah?”


Waktu terus berlalu, tak terasa tahun berganti tahun baru lagi. Namun, kenapa rasanya dari kemarin itu kok hidup serasa gini-gini aja ya..?? Nggak ada kemajuan? Kenapa bisa seperti itu? 

 

Inilah beberapa penyebabnya hidup orang menjadi “gini-gini aja” secara umum :

 

  • Tidak memiliki target yang spesifik 
  • Tanpa target yang spesifik, hidup akan seperti naik kendaraan tanpa tujuan entah kemana hingga cuma berputar-putar dan akhirnya pulang kembali ke rumah. Besoknya akan berulang lagi seperti itu jika masih ga punya tujuan/ target yang spesifik yang ingin dicapai. 


    Maka dari itu, pastikanlah kamu punya target yang Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-Bound (SMART). Semakin spesifik dan terukur targetnya maka akan semakin jelas juga buat kamu memutuskan apa yang harus dilakukan setiap hari hingga hidupmu ga gini-gini aja doang.


  • Tidak menetapkan dan fokus pada prioritas
  • Seringkali orang yang belum menetapkan prioritas akan menghabiskan sebagian besar waktunya seharian untuk melakukan hal-hal yang nggak ada hubungannya dengan target/ impiannya. 

    Contoh: Target tahun 2022 mau wisuda lulus tepat waktu, tapi sebagian besar waktunya digunakan untuk liatin sosmed, bandingkan proses awal diri dengan hasil akhir orang lain, hangout sana-sini, nonton, dan aktivitas lainnya yang ga mendukung targetnya sendiri. 


    Maka dari itu, pastikanlah kamu sudah memahami betul apa yang menjadi prioritas utama kamu. Tunda atau abaikan hal-hal yang tidak mendukung prioritas dan target kamu. Fokuslah pada target kamu dan pahami juga alasan kenapa kamu mau mencapai target tersebut. 


  • Kurang sabar dan kurang konsisten dalam proses
  • Jaman sekarang, adanya sosial media seringkali membuat kita melihat seakan-akan pencapaian dan keberhasilan orang lain itu dicapai secara instan tanpa melalui proses yang panjang sehingga kita juga mengharapkan hal yang sama. Padahal kenyataannya, kita hanyalah melihat sebagian kecil dari kehidupan mereka yang ingin mereka tampilkan (biasanya yang membahagiakan dan positif) bukan seluruhnya dari kejadian dalam kehidupan mereka. 


    Ketika kita menetapkan ekspektasi yang tidak realistis yang maunya langsung instan jadi nomor 1, langsung jago dalam waktu yang singkat, kita akan terjebak karena jika tidak tercapai kita bisa jadi berkecil hati, stress dan akhirnya stuck di tempat lagi.


    Oleh karena itu tetapkanlah target yang realistis dan ketahuilah bahwa sesuatu yang berkualitas membutuhkan proses yang cukup lama, tidak ada yang instan. Maka dari itu dibutuhkan kesabaran dan juga ketekunan agar tetap konsisten dalam melakukan segala sesuatu. 

     

  • Tidak menghindari distraksi
  • Inilah yang sering menjadi PR banyak orang, bahkan oleh orang-orang yang sudah biasa produktif. Orang seringkali gagal produktif karena adanya distraksi. 

    Distraksi yang paling sering biasanya adalah sosial media dimana kita awalnya cuma berniat liat sebentar 10 menit karena ada notifikasi, eh tapi berlanjut hingga berjam-jam. 

    Maka dari itu, pastikanlah kamu dapat meminimalisir gangguan-gangguan tersebut entah dengan misalnya menggunakan screen timer, menjauhkan benda-benda yang mudah menimbulkan distraksi, mencari tempat yang tenang saat sedang mau fokus melakukan sesuatu yang sesuai dengan target kamu, dsbnya. 


  • Tidak mau introspeksi diri dan menerima saran dari orang lain
  • Salah satu metode baku untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik adalah dengan mengenali kekurangan serta meningkatkannya/ memperbaikinya hingga tidak lagi menjadi kekurangan. Nah, perkembangan mustahil terjadi jika kita sendiri tidak pernah mau belajar mengenali dan mengakui kekurangan kita serta sering menolak saran positif dari orang lain. 


    Maka dari itu, bila kita gak mau hidup gini-gini aja melainkan mau serius berkembang menjadi lebih baik dan maju, kita perlu merendahkan hati untuk mengakui kekurangan kita, merubah kebiasaan buruk kita dan meminta serta menerima saran dari orang lain yang lebih berpengalaman.


  • Takut gagal  
  • Banyak orang juga merasa hidupnya gini-gini aja karena mereka takut untuk mencoba keluar dari zona nyaman. Biasanya takut mencoba didasari oleh ketakutan akan kegagalan. Padahal kegagalan itu bukanlah hal yang sepenuhnya buruk dialami ketika kita sedang berusaha melakukan sesuatu yang baru karena justru melalui kegagalan itu kita bisa mendapat pelajaran untuk kita pakai sebagai kunci untuk berhasil nantinya. 


    Oleh karena itu jika kita mau hidup kita ga gini-gini aja, terkadang kita perlu sesekali mencoba melakukan hal-hal positif yang belum kita pernah coba misalnya mempelajari skill atau hobby baru atau hal-hal lainnya yang berbeda dari biasanya. 


  • Terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain 
  • Adanya sosial media memang membuat kita dapat melihat kehidupan lebih banyak orang di dunia. Melihat kehidupan orang lain itu tidak ada salahnya selama tidak berlebihan karena kita mungkin bisa mendapatkan informasi ataupun inspirasi. Namun yang membuat hidup kita jadi terasa gini-gini aja itu adalah ketika kita meluangkan lebih banyak waktu untuk melihat hidup orang lain daripada meluangkan waktu untuk mengembangkan hidup diri kita sendiri. Alhasil, kita jadi membandingkan proses awal kita dengan hasil akhir orang lain hingga berujung jadi insecure sendiri.


    Ingatlah, semakin banyak kita meluangkan waktu untuk melihat atau mencari tahu kehidupan orang lain, semakin berkurang juga waktu yang bisa kita pakai untuk mengembangkan diri kita karena waktu kita itu terbatas. 


    Maka dari itu, pastikan sebagian besar waktumu dihabiskan untuk fokus ke target yang membangun hidupmu sendiri ya bukan dihabiskan untuk melihat perjalanan hidup orang lain hingga hidupmu sendiri stuck.

     

    Bergerak ke arah yang lebih baik atau justru lebih buruk itu tergantung dari respon kita terhadap setiap situasi. Kita bisa melihat apakah hidup kita bergerak ke arah yang lebih baik atau buruk dengan cara membandingkan diri kita yang sekarang dengan diri kita yang kemarin bukan dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. 


    Ketahuilah bahwa hidup akan selalu sama, akan gini-gini aja. Ada kalanya naik, ada kalanya turun, ada kalanya bertahan di tempat. Namun bukankah kita yang masih diberikan kuasa membuat gini menjadi gitu? 


    Kita masih diberikan kuasa untuk memilih hal yang mau kita lakukan untuk merubah dari yang “gini” menjadi “gitu” – merubah yang tadinya bergerak dari yang arah baik menjadi buruk dan juga sebaliknya dari yang buruk menjadi ke arah yang lebih baik. 

     

    Jadi apakah kamu mau gini-gini aja terus? You decide. Kalau kamu merasa butuh tempat untuk bercerita atau membantumu untuk menjadi lebih baik, kamu bisa konseling dengan psikolog Klee loh! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk dapatkan potongan harga hingga 50%! 

    Kembali ke blog

    Tulis komentar

    Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.