Kesurupan Itu Termasuk Gangguan Kesehatan Mental?!

Kesurupan Itu Termasuk Gangguan Kesehatan Mental?!

Kesurupan seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. Namun, berdasarkan pandangan ilmu medis, ternyata kesurupan dikenal sebagai salah satu gangguan mental lho. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), possession trance disorder merupakan gangguan disosiatif yang terjadi ketika seseorang kehilangan identitas pribadi dan kesadaran akan lingkungannya secara sementara. 


Possession dalam hal ini merupakan manifestasi dari kepribadian yang sedang rapuh atau sedang dalam tekanan sehingga individu menekan hal yang mengancam ke dalam area bawah sadarnya. Seketika itu area kesadarannya pun berkurang. Gejala kesurupan biasanya mengakibatkan penderitaan yang signifikan atau gangguan signifikan pada seseorang dalam menjalankan fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

 

Gangguan disosiatif adalah sekelompok gangguan perilaku yang bermanifestasi sebagai perubahan status mental dalam hal memori dan identitas. Menurut kriteria DSM-5, Gangguan Disosiatif meliputi:

  1. Dissociative Identity Disorder (DID);
  2. Dissociative Amnesia (DA);
  3. Depersonalization/Derealization Disorder (DPDRD);
  4. Other Specified Dissociative Disorders (OSDD);
  5. Unspecified Dissociative Disorder (UDD).

 

Meski dalam DSM belum ada pengklasifikasian secara khusus untuk kesurupan, namun Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM V) possession trance disorder masuk dalam kategori Other Specified Dissociative Disorder dengan beberapa kriteria. 

 

Kondisi pada kategori ini ditandai dengan terganggunya identitas pribadi atau hilangnya kesadaran akan lingkungan sekitar sehingga orang tersebut tidak responsif atau tidak peka terhadap rangsangan lingkungan sehingga terlihat seperti dikontrol oleh kuasa supernatural. 

 

Selain itu, yang saya tahu, fenomena “kesurupan” juga bisa menunjukkan beberapa gejala histeria sehingga penderitanya mengalami halusinasi, sugestibilitas, perilaku emosional, gelisah, sesak napas, kehilangan sensasi, dan sebagainya. Karena ada gejala psikotiknya, seringkali kesurupan juga sering dikira gangguan skizofrenia. Namun untuk menentukan diagnosis mana yang tepat harus benar-benar dilihat kasus per kasus.” - Naomi Ernawati, M. Psi., Psikolog

 

Apa aja sih tanda-tanda gangguan mental yang juga bisa ditemukan di individu yang mengalami kesurupan? 

  • Kehilangan kontrol atas tindakannya.
  • Mengalami perubahan perilaku atau bertindak berbeda dari biasanya.
  • Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar
  • Kehilangan identitas pribadi.
  • Kesulitan membedakan kenyataan dari fantasi pada saat kesurupan.
  • Mengalami perubahan nada suara.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Kehilangan kesadaran waktu.
  • Kehilangan memori atau ingatan

 

Apakah kesurupan lebih banyak terjadi di kalangan yang mempercayai hal-hal mistis atau gaib? Pengaruh dari alam bawah sadarkah? 

“Kemungkinan lebih karena sugesti ya karena seringkali budaya sekitar percaya pada mistis jadi walaupun misalnya orang yang kesurupan gak percaya mistis, tapi setelah mengalami pengalaman trance yang belum pernah dialami akhirnya ia yang tidak percaya pada mistis jadi meragukan keyakinannya dan mulai mempercayai pendapat orang-orang di budaya sekitarnya.” - Naomi Ernawati, M. Psi., Psikolog

 

Hingga kini, belum ada teori biologis tentang asal-usul atau penyebab pasti dari kesurupan atau yang disebut possession trance disorder dalam dunia medis. Hal itu karena possession trance disorder dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor sosial, budaya, psikologis, fisik, spiritual dan peristiwa traumatis. 

 

Selain itu, terkadang tanda orang yang kesurupan juga sama dengan tanda-tanda gangguan mental lainnya, seperti demensia, epilepsi, skizofrenia, sindrom Tourette, dan amnesia disosiatif. Oleh karena itu penting untuk melakukan pemeriksaan mendalam dengan tenaga medis profesional agar bisa ditangani dengan tepat.

 

Dalam dunia medis, mengobati individu yang “kesurupan” mirip seperti halnya pengidap gangguan disosiatif pada umumnya. Individu akan diwajibkan untuk menjalani serangkaian tes, diresepkan obat-obatan seperti antidepresan, konseling, dan psikoterapi. 

 

Kalau kamu merasa butuh tempat bercerita mengenai apa yang kamu rasakan, jangan ragu untuk konseling dengan psikolog Klee ya! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk dapatkan potongan harga sebesar 50%!

 

Referensi :

Ginting, S., & Effendy, E. (2019). Post-Dissociative Trance Disorder: Traditional Culture of Nini Pagar from Tigabinanga. Open access Macedonian journal of medical sciences, 7(16), 2685–2687. https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.411

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.