Kenapa Ada Orang Tua yang Jarang Memberikan Pujian?

Kenapa Ada Orang Tua yang Jarang Memberikan Pujian?

Apakah pernah bertanya-tanya kenapa orang tua kita jarang banget memuji setiap kita meraih pencapaian apapun? 

Padahal mereka yang selalu menuntut untuk selalu jadi yang terbaik, tapi giliran kita berhasil, gak ada tuh kata pujian yang keluar dan ditujukan untuk kita. 


Kenalan dengan Tiger Parenting

Tiger Parenting adalah pola asuh dimana orang tua menuntut anak untuk selalu berprestasi, dengan menggunakan hukuman, kontrol yang tinggi, dan kekuasaan. 


Tiger Parenting ditandai dengan orang tua yang:

  • jarang memuji, lebih sering mengkritik
  • menggunakan ancaman atau rasa takut untuk memotivasi anak
  • strict dan gak fleksibel
  • membantu dengan segala cara agar anak dapat berprestasi
  • menganggap prestasi akademik artinya didikan yang berhasil dari orang tua

Anak yang diasuh dengan Tiger Parenting Style kemungkinan besar akan menghabiskan waktu di rumah atau di tempat les untuk belajar dan mengasah kemampuan. Mereka akan dilarang untuk menginap atau bermain bersama teman, atau bahkan liburan. 

 

"Orang tua dengan Tiger Parenting Style jarang menggunakan pujian atau positive reinforcement  karena mereka takut terlalu banyak memuji bisa membuat anak mereka malas." - Naomi Ernawati, M. Psi., Psikolog

 

Mereka menganggap gaya pengasuhan seperti ini (kritik, disapproval) bisa lebih efektif karena akan mendorong dan memotivasi anak untuk belajar dan bekerja lebih keras, seperti mendapat ranking di sekolah, karir yang bagus, dan kekayaan. Sehingga seringkali pencapaian tinggi berusaha dicapai anak untuk membuktikan sesuatu terhadap orang tua mereka.


Lalu apakah Tiger Parenting menghasilkan anak-anak yang terbaik dan berprestasi? 

Belum tentu. Sebuah penelitian yang berlangsung selama 8 tahun di Amerika menemukan bahwa anak-anak yang diasuh dengan Tiger Parenting ternyata tidak meraih prestasi akademik terbaik, dan malah merasakan tekanan akademik yang tinggi. 


Dampak Tiger Parenting

  • Merasa tidak pernah cukup. 
  • Anak yang tidak pernah divalidasi dan diapresiasi bisa jadi merasa tidak pernah cukup di masa dewasanya. Meskipun sudah mendapat banyak pencapaian atau prestasi, mereka merasa hal itu adalah hal yang biasa saja dan tidak merasa puas atas hal tersebut. 

  • Kemungkinan yang lebih tinggi dalam mengalami depresi dan kecemasan.
  • Sebuah penelitian menemukan bahwa anak yang dibesarkan dengan pola asuh Tiger Parenting memiliki hubungan dengan gejala depresi dan kecemasan. Hal ini dapat terjadi karena selalu merasa tidak cukup dan cemas karena takut tidak bisa mencapai sesuatu. 

  • Perfeksionis, selalu membandingkan diri dengan orang lain, perasaan malu dan sering menyabotase diri sendiri
  • Mereka ingin selalu menjadi yang terbaik dan dituntut untuk jadi nomor satu dalam segala hal. Tidak mengherankan jika tumbuh berbagai sifat-sifat tersebut. 

     

    Kalau kamu merasa kamu lagi gak baik-baik saja dan butuh tempat bercerita, jangan ragu untuk mendaftarkan diri kamu untuk konseling di Klee ya! 

    Referensi :

    Chan, K. (2022, May 16). What Is Tiger Parenting? Verywell Mind. Retrieved December 30, 2022, from https://www.verywellmind.com/what-is-tiger-parenting-5270867

    Legg, T. J., & Gill, K. (2020, August 25). Tiger Parents: Do You Want to Be One? Healthline. Retrieved December 30, 2022, from https://www.healthline.com/health/parenting/tiger-parents#definition

    Kim, S. Y., Wang, Y., Orozco-Lapray, D., Shen, Y., & Murtuza, M. (2013). Does “Tiger parenting” exist? parenting profiles of Chinese Americans and adolescent developmental outcomes. Asian American Journal of Psychology, 4(1), 7–18. https://doi.org/10.1037/a0030612
    Kembali ke blog

    Tulis komentar

    Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.