Jangan Gapapa Terus, Coba Sesekali Mengamuk!

Jangan Gapapa Terus, Coba Sesekali Mengamuk!

Banyak orang yang bilang kita harus sabar, gapapa nanti masalah juga selesai sendiri. 

Siapa yang sering digituin sama temen? Kayaknya kalo disuruh-suruh sabar tuh kok malah jadi makin emosi ya? Jadi makin pengen ngamuk rasanya. 


Nah.. kadang kita suka keliru nih menyamakan sabar dengan memendam dan diam terus. Faktanya sabar tidak sama dengan memendam/diam selamanya ya. 


Sabar adalah kemampuan menunggu dan tau kapan waktu yang tepat untuk bereaksi. Kuncinya adalah waktu yang tepat. Bukan dipendam selamanya, tapi dikeluarkan pada waktu dan kondisi yang seharusnya. 


Ketika menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, rasanya kayak frustasi banget kan? Pengen banget rasanya luapin semua kekesalan dan frustasi yang dirasain. Lalu pertanyaannya, harus disabarin terus aja? Gaboleh ngamuk langsung aja gitu sesekali? 


Tentu kita perlu mengekspresikan dan mengkomunikasikan frustasi yang kita rasakan. Hal itu wajar untuk dilakukan. Hanya saja, kita perlu memastikan bahwa cara kita mengekspresikan dan mengkomunikasikan perasaan frustasi itu tidak berdampak negatif untuk orang lain, dan gak malah merugikan orang lain. 


Dengan bersabar, kita menunggu waktu yang tepat untuk ‘mengamuk’. 


Bedanya ngamuk kalo pake sabar dulu sama ngamuk yang gak pake sabar:

Ngamuk langsung. Ketika ngamuk langsung mungkin memang kita gak perlu nunggu-nunggu dan gak perlu menahan diri. Tapi…. 

  • Amukan yang keluar biasanya isinya banyakan emosi negatif daripada inti masalahnya. Ketika emosi negatif kita lagi bergejolak dan meledak-ledak, terus kita langsung keluarin, biasanya kita jadi susah tuh mengontrol apa yang mau kita komunikasikan. Alhasil seringkali kalimat yang keluar malah jadi memojokkan dan menyalahkan situasi atau orang lain. Bukannya mengkomunikasikan masalah, yang ada malah bikin tambah masalah sama orang lain. 
  • Sulit untuk cari solusi. Nah ketika kita lagi penuh dengan emosi negatif, seperti marah dan frustasi, biasanya kita jadi lebih sulit untuk berfokus dengan pencarian solusi, karena kepalanya belum “dingin”. Masih belum bisa berpikir dengan jernih untuk cari solusi. 
  • Emosi > Logika. Pernah gak ngalamin kalo abis marah suka menyesal dengan respon yang kita keluarkan? Nah pas lagi frustasi atau marah, biasanya emosi lebih mengontrol kita daripada logika, makanya hal yang kita lakukan kadang gak dipikir dulu. 

‘Ngamuk’ yang pake sabar. Meskipun pakai waktu untuk menunggu, tenaga ekstra untuk kontrol diri, tapi…. 

  • ‘Amukan’ yang keluar bisa lebih imbang antara emosi dan inti masalah sebenarnya. Ketika kita sabar, ada waktu jeda yang bisa kita manfaatkan untuk calming down dan mengontrol emosi kita, sehingga apa yang kita keluarkan bukan emosi, makian, atau fokus menyalahkan orang lain. Tapi kita bisa mengkomunikasikan emosi dan inti masalah yang terjadi dengan lebih tertata dan terkendali.
  • Lebih memungkinkan untuk cari solusi, karena kepala lebih dingin. Nah karena kita sudah calm down, kepala lebih dingin, dan lebih stabil, kita bisa berpikir lebih jernih untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi. 
  • Logika > Emosi. Dengan bersabar, kita bisa punya kesempatan untuk meredakan emosi dan berpikir dengan logika sebelum bertindak. Jadinya lebih bisa terhindar deh dari penyesalan, karena ‘amukan’ yang keluar sudah kita pikirkan dulu, dan disampaikan dengan tenang. 

Jadi sabar bukan dipendam selamanya. Tapi disampaikan dengan waktu dan cara yang tepat ya! 

 

Kalau kamu merasa butuh tempat bercerita atau tempat untuk membantumu berproses menjadi lebih baik, kamu bisa loh bercerita dengan psikolog Klee! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk dapatkan potongan harga sebesar 50% di sesi pertamamu!

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.