Benarkah Tinggal Sendiri Membuat Kita Mudah Mengalami Kesepian?
Orang yang tinggal sendirian cenderung lebih mudah kesepian?
Sayangnya, betul.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang-orang yang tinggal sendirian lebih mudah mengalami kesepian.
Kok bisa gitu ya?
Jadi, kesepian itu dirasakan seseorang ketika kapasitas beraktivitas dan relasi sosialnya tidak terpenuhi. Misalnya ketika seseorang biasanya ngobrol sama lebih dari 5 orang sehari, tapi suatu hari dia cuma ngobrol sama 1 orang. Ketidaksesuaian antara standar dan realisasi relasi sosial ini yang memunculkan si rasa kesepian itu.
Ketika tinggal bersama orang lain, kita bisa bertemu dan ngobrol dengan orang-orang yang tinggal serumah dengan kita. Hal ini tentu berbeda apabila kita tinggal sendirian di rumah. Pertemuan dengan orang serumah sudah pasti tidak terjadi.
Kesepian punya beberapa dampak negatif untuk kita :
- bikin kita sering merasa cemas
- meningkatkan risiko depresi
- sulit tidur
- meningkatkan risiko penyakit fisik; misalnya, obesitas, menurunnya imunitas, dan tekanan darah tinggi
Nah lalu gimana ya biar gak kesepian selama tinggal sendiri?
1. Tetap jaga komunikasi dengan orang tua dan keluarga
Meskipun tidak tinggal satu rumah dengan orang tua dan keluarga, tapi kita tetap perlu menjaga komunikasi agar tetap rutin dilakukan. Faktanya, dukungan dari orang tua punya peran yang baik untuk kesehatan mental kita. Sekedar telepon, tanya kabar, cerita tentang keseharian, dan bercanda ringan bisa membantumu melawan kesepian.
2. Ikut kegiatan dalam komunitas dan kelompok
Kegiatan dalam kelompok meningkatkan kesempatan kita untuk bisa bertemu dan berinteraksi dengan lebih banyak orang. Kita bisa manfaatkan kesempatan ini untuk memenuhi kapasitas relasi sosial kita. Melalui kegiatan dalam kelompok, kita juga bisa menambah relasi dan teman baru.
3. Terbuka dan bercerita kepada sahabat, teman, atau orang terdekat
Mendekatkan diri dengan sahabat, teman, dan orang terdekat juga merupakan salah satu hal yang dapat melawan kesepian. Dengan berbagi cerita dan perasaan, kita juga bisa merasa lebih lega, dan merasa memiliki dukungan yang cukup dari orang lain.
Kalau kamu merasa butuh bercerita dengan psikolog, kamu bisa langsung atur jadwal dengan psikolog Klee yang siap membantu kamu ya!
References
Dahlberg, L. (2021). Loneliness during the COVID-19 pandemic. Aging & Mental Health, 25(7), 1161-1164. 10.1080/13607863.2021.1875195
Goosby, B. J., Bellatorre, A., Walsemann, K. M., & Cheadle, J. E. (2013). Adolescent Loneliness and Health in Early Adulthood. Sociological Inquiry, 83(4), 503-536.
Horigian, V. E., Schmidt, R. D., & Feaster, D. J. (2021). Loneliness, Mental Health, and Substance Use among US Young Adults during COVID-19. Journal of Psychoactive Drugs, 53(1), 1-9. https://doi.org/10.1080/02791072.2020.1836435
Parlapani, E., Holeva, V., Nikopoulou, V. A., Serelis, K., Athanasiadou, M., Godosidis, A., Stephanou, T., & Diakogiannis, I. (2020). Intolerance of Uncertainty and Loneliness in Older Adults During the COVID-19 Pandemic. Frontiers in Psychiatry, 11(842), 1-12.