Bagaimana Anak Broken Home Itu?
Kayaknya kita sering banget denger ya kalo anak broken home itu kayaknya punya seabrek masalah dalam berbagai aspek di hidupnya.
Memang betul, perceraian orang tua punya berbagai dampak negatif pada anak:
- anak mengalami kesulitan akademik
- meningkatkan risiko untuk melakukan kenakalan
- rentan mengalami depresi
- anak mengalami trust issue dalam hubungan romantis
Nah tapi sebenarnya, dampak-dampak negatif ini gak mutlak selalu dimiliki oleh semua anak yang memiliki orang tua bercerai kok.
Ketika kedua orang tua yang bercerai mampu bekerja sama memberikan pengasuhan yang baik dan memenuhi kebutuhan anak, maka anak akan tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Anak dengan orang tua yang bercerai a.k.a anak broken home juga mampu mengembangkan nilai positif, seperti:
1. Lebih tahan banting
Dari permasalahan yang ada, anak terlatih untuk memiliki resiliensi, alias lebih tahan banting dan gak mudah menyerah ketika menghadapi suatu masalah.
2. Mandiri
Dengan kondisi tersebut, anak juga terbiasa untuk dapat mengurus keperluan dirinya sendiri, menjadi lebih independen, dan mampu mengandalkan diri sendiri.
3. Mampu menyelesaikan konflik
Pengalaman dalam menghadapi konflik yang berat dalam keluarga membuat anak jadi memahami strategi penyelesaian masalah, apa yang harus dilakukan, dan bagaimana mencari jalan keluar yang paling baik untuk semua pihak.
4. Menghargai komitmen
Nah, melalui pengalaman itu, anak jadi lebih dapat menghargai arti komitmen dalam sebuah hubungan. Anak jadi memiliki pemahaman lebih mendalam tentang hubungan romantis, terutama pernikahan, dan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.
5. Dapat beradaptasi dengan perubahan
Perceraian orang tua adalah suatu perubahan besar dalam hidup seorang anak. Setelah berhasil melewati perubahan tersebut, anak menjadi lebih paham apa yang perlu dilakukan untuk dapat beradaptasi dalam berbagai perubahan dalam hidup.
Jadi, gak selamanya dan gak semua anak broken home selalu dilihat jelek-jeleknya doang yaa. Selalu ada hal yang bisa dipetik dan dipelajari dari pengalaman-pengalaman gak enak dalam hidup, yang bikin kita bertumbuh jadi pribadi yang lebih kuat dan dewasa.
Referensi :
D'Onofrio, B., & Emery, R. (2019, January 2). Parental divorce or separation and children's mental health. NCBI. Retrieved July 27, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6313686/
Lewis, M. (2013). Trust Issues Among Children of Divorced. Retrieved July 27, 2022, from http://www.drspeg.com/research/2013/divorcetrust.pdf
Morin, A. (2021, February 21). The Psychological Effects of Divorce on Kids. Verywell Family. Retrieved July 27, 2022, from https://www.verywellfamily.com/psychological-effects-of-divorce-on-kids-4140170