Apa Itu Alter Ego?
Alter ego adalah sebuah identitas atau karakter yang merupakan bentukan dari seseorang dalam dirinya secara sadar. Karakter tersebut sering kali merupakan gambaran ideal tentang dirinya yang tidak bisa direalisasikan. Daripada hanya mengidam-idamkannya, ia lalu ‘menghidupkan’ karakter tersebut ke dalam dunia nyata. Tak sedikit yang menggunakan alter ego ciptaannya untuk membantunya lebih berani menghadapi dunia.
Beberapa orang lain juga mengatakan memiliki karakter buatan ini juga sebuah cara untuk menyembunyikan sisi yang ingin mereka sembunyikan dari orang lain.
Namun, memiliki karakter lain (alter ego) tidak sama dengan memiliki kepribadian ganda (DID). Dissociative identity disorder (DID) adalah kelainan saat seseorang memiliki lebih dari satu identitas dalam satu tubuh. Pada sebagian besar kasus, tanda seorang penderita DID memiliki lebih dari dua karakter dalam satu tubuhnya. Nah, pada DID karakter atau identitas lain tersebut terpisah satu dengan yang lainnya dan saat satu identitas alternatif tengah menguasai tubuh penderita DID, identitas alternatif ini yang memegang kendali penuh terhadap tubuh seutuhnya dalam beberapa waktu ke depan. Oleh sebab itu, penderita DID sering tidak menyadari ketika ia mengalami perubahan karakter mulai dari aksen bicara, memori, nama, usia, bahkan gender dari kepribadiannya. Saat identitasnya kembali pada identitas utama (asli), ia juga tak akan mampu mengingat apa yang terjadi saat kepribadian yang lain sedang mengambil alih.
Hal ini tentu saja berbeda dengan alter ego. Perubahan identitas pada orang yang memiliki alter ego terjadi dalam keadaan sadar dan masih dalam kendali orang tersebut yang memiliki identitas asli. Dengan kata lain, tidak terjadi lupa ingatan pada proses perubahan karakter pada orang yang mengalami kondisi ini. Selain itu, identitas asli juga masih memiliki wewenang penuh dalam tukar-menukar identitas serta dalam kesadaran yang utuh. Ini artinya, saat sedang merasa dalam kondisi membutuhkan identitas alternatif ini yang muncul, individu dapat memicu dan mengubahnya sendiri. Bahkan, individu juga bisa mengembalikan identitas asli tanpa harus kesulitan.
Contoh: Beyonce yang mengeluarkan Sasha Fierce hanya pada saat ia butuh mengeluarkan karakter pemberani. Sementara itu, ia sendiri merasa bahwa karakter asli dari seorang Beyonce Knowles adalah karakter yang pemalu. Alhasil, ia sering menggunakan karakter buatan tersebut saat sedang menyanyi di atas panggung.
Beberapa orang kadang berperilaku berbeda di depan keluarga, teman, atau saat dia sendiri. Apa itu berarti secara tidak sadar adalah alter ego mereka? Meskipun alter ego itu tidak diberi nama?
Untuk membuat alter ego biasanya orang harus memilih nama lain. Ketika seseorang berperilaku berbeda di depan keluarga, teman atau saat dia sendiri, biasanya disebut sebagai Persona.
Persona adalah wajah sosial kita. Semacam topeng yang kita rancang — secara sadar atau tidak — untuk memberi kesan kepada orang lain, dan sekaligus untuk menutupi sifat asli diri kita. Istilah awamnya, persona itu adalah pencitraan yang kita buat.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa memiliki alter ego tak sama dengan mengalami gangguan mental. Orang yang sehat mentalnya mungkin saja membentuk alter ego karena alter ego memang dapat memberikan manfaat tersendiri bagi sebagian individu. Hanya saja yang perlu diingat bahwa pada beberapa kasus, memiliki karakter lain bisa berakhir membahayakan diri sendiri maupun mungkin orang-orang sekitar. Jadi, memiliki karakter buatan ini boleh-boleh saja, selama masih berada dalam kendali dan tidak mengganggu kita dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau kamu merasa butuh bantuan psikolog atau butuh tempat bercerita, jangan ragu untuk konseling dengan psikolog Klee loh! Gunakan kode voucher "MULAIDARIKAMU" untuk dapatkan potongan harga sebesar 50%!